Thursday, June 25, 2009

Ketika Perasaan Bertemu Dengan Logika

ada apa sih dengan 2 hal ini? kok sering banget ga sejalan?
perasaan selalu dikaitkan dengan wanita
dan logika selalu dikaitkan dengan pria

jadi apakah logika dan perasaan diciptakan berpasang-pasangan untuk saling melengkapi seperti halnya pria dan wanita??

dan apakah karena itu juga makanya logika dan perasaan seringkali tidak cocok, mengingat pria dan wanita juga sering tidak cocok (wanita dari venus, dan pria dari mars. ehh,,, bener ga sih? anggap saja benar deh.. xp )

oke, back to topic.
sebagai wanita, jelas saya selalu menggunakan perasaan saya, sesensitif apapun itu. mengambil keputusan, memperlakukan seseorang, dsb. namun keadaan sekarang ini justru memaksa para wanita untuk selalu menggunakan logikanya, minimal untuk case tertentu lah.. tapi, sejauh apapun wanita menggunakan logikanya, dia akan tetap memasukkan perasaan di dalamnya, yaa, klo pake perbandingan, 80 -20 deh..
sehingga kami tidak akan menjadi manusia yang tidak berperasaan.

tapi bagaimana dengan para pria?
untuk beberapa case, saya lebih suka menyimpulkan bahwa mereka telah kehilangan perasaannya akibat terlalu banyak menggunakan logika. ya, mereka memang dituntut untuk bisa berpikir logis , karena mereka lah sang nahkoda kapal. mereka yang akan membawa kaum wanita, mereka yang akan menjadi imam di keluarga. tapi harusnya bukan berarti mereka bisa menghilangkan perasaan dalam diri mereka kan? terlalu EGOIS memang.. tapi itulah kenyataannya. sehingga ketika mereka harus memilih antara perasaan dan logika, mereka akan tetap memilih logika, tanpa memperhatikan perasaan orang di sekeliling mereka.

jadi, sebenarnya ada apa diantara perasaan dan logika?

kaum pria seringkali menyalahkan perasaan wanita, "ah, itu hanya perasaan kamu aja kali.." atau " ah, itu sih perasaan kamu aja yang lebai..", Ehh,, helloooo bung!!! walaupun hanya perasaan, tapi perasaan kami ini kuat. kadang kami bisa merasakan ketika kalian sakit, ketika kalian sedang sedih, ketika kalian merasa terpuruk, ketika kalian sedang marah. jadi kami bisa ada di samping kalian, merawat kalian..

tapi dimana kalian ketika kami merasa sedih, sakit, terpuruk, dan marah????
kalian tidak pernah merasakannya..
kalian selalu meminta pada kami untuk MENYATAKANNYA sehingga kalian tahu apa yang kami rasakan. kalian ga pernah tahu apa efek dari hal-hal yang udah kalian lakukan terhadap kami, karena kalian ga merasakannya.. kalian ga akan tahu..

ketika kami marah-marah karena kalian ga mengerti apa yang kami butuhkan, kalian justru marah balik dengan berbagai macam alasan. "kamu pikir aku dukun, yang bisa baca pikiran kamu??" heiiiii... pliss deeh!!! ga perlu jadi dukun buat tau apa yang wanita inginkan.. cukup dengan perasaan kok, kalian akan tahu apa yang kami rasakan.

LOGIKA ingin dimengerti, begitupun dengan PERASAAN

menurut saya, logika dan perasaan seyogyanya ada untuk saling melengkapi, sehingga kita ga menjadi makhluk yang ekstrim. terlalu berperasaan ataupun tidak punya perasaan sama sekali. bukan untuk suatu kesempurnaan, tapi untuk suatu proses pendewasaan, proses menjadi orang yang lebih baik. yang bisa melakukan yang terbaik untuk dirinya, tanpa melupakan / melukai orang-orang yang ada di sekelilingnya.

jadi, ketika kita dihadapkan pada suatu pilihan, antara perasaan dan logika, janganlah memilih salah satunya.
tapi kombinasikan keduanya, memang terasa sulit tapi ini semua adalah proses pembelajaran
untuk menghasilkan pilihan yang terbaik.. *insyallah..

2 comments:

  1. wew...

    nice post...

    dewasa sekali kmu menyikapi perbedaan ini...
    dalam kehidupan nyata, wanita akan susah ketika melihat kenyataan bahwa kaum pria selalu seperti itu. dominan dengan logika yang mereka gunakan. wanita akan mencoba mengerti dan menyesuaikan diri dengan melakukan kompromi antara perasaan dan logika. agar perasaan sayang nya terhadap pria itu tidak berubah.

    dia berusaha membuat logikanya dominan agar apa yang dilakukan pria yang disayanginya tidak membuat perasaannya sakit. dia selalu berusaha untuk itu, namun dia tetap wanita pada umumnya. perasaannya tetap sensitif. dan pastinya, apa yang pria itu lakukan tetap akan menyakiti hatinya.

    mengapa wanita itu menangis?karena rasa sayang nya pada pria itu...pria itu bukannya tidak tahu atau tidak berperasaan.
    tapi lagi-lagi dia dikalahkan oleh logikanya sendiri.dia tetap dengan perilakunya
    pria itu tahu, wanita yang disayanginya itu mencoba sekuat tenaga untung mengerti perilaku pria tersebut.dia mencoba untuk me-maintain perasaannya kembali.dan dia melakukan itu karena sayangnya pada pria itu.

    dan pria itu juga merasakannya...
    he cannot leave her because he love her so much.but he never knows how to tell her bout his feeling...
    finally, he try to use this to tell her about his feeling.his feeling never change.
    he still love this girl n it never change.
    n he sure about it...

    finally, let me tell you that he is me and she is you...
    forgive all my fault honey...help me to make a change.i cannot do it by myself n i need you to make it happen...

    NB:
    setiap orang akan selalu mencoba berubah ke arah yang lebih baik.namun, ketika emosi sudah menguasai dirinya, menjadi dewasa akan sangat sulit bukan?

    ReplyDelete
  2. am i?

    should i?

    and

    can i make it happened?

    i try.. my best..
    and still trying..

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.